Budidaya Melati – Jasmine Sambac atau kita kenal juga dengan Melati merupakan salah satu tanaman hias populer di Indonesia. Banyak masyarakat melakukan budidaya tanaman hias ini karena memiliki nilai pasar yang menjanjikan. Seperti apa panduan lengkapnya, langsung saja kita masuk ke pembahasannya.
Tanaman hias yang identik dengan warna putih halus ini memang sangat disukai oleh banyak orang. Terlepas dari hal tersebut, budidaya melati menjadi salah satu budidaya menarik yang bisa kita coba. Pasalnya, budidaya tanaman hias ini bisa dilakukan dengan mudah, baik di kota maupun di pedesaan.
Dalam proses budidaya, Melati memiliki perawatan yang mudah, tidak beda jauh dengan budidaya bunga mawar. Menariknya lagi, kalian juga bisa menanamkan tanaman hias ini di pot atau langsung di pekarangan tanah. Kalian tidak perlu khawatir dengan perawatan ekstra, karena tanaman melati mampu tumbuh dengan baik jika diberi sinar matahari yang cukup, namun tetap bisa bertahap dengan kondisi cahaya sedikit redup.
Ini menjadi keunggulan dimiliki oleh tanaman hias satu ini, sehingga sangat cocok sekali untuk dibudidayakan. Dalam segi bisnis, seperti disinggung di awal tadi, nilai pasar yang ekonomis tentu akan membuat tanaman ini laku keras di pasaran. Baiklah, untuk mengetahui lebih lanjut lagi, langsung saja kita masuk ke poin pembahasan yang telah ilmupot.com siapkan berikut.
Pengenalan Budidaya Melati
Pada pembahasan pertama kami akan bahas lebih dulu mengenai pengenalan budidaya melati. Melati merupakan jenis tanaman perdu dengan batang tegak dan memiliki usia yang panjang. Ada banyak sekali jenis melati di dunia ini, dan untuk jenis tanaman hias ada sekitar 8 jenis. Adapun klasifikasi tumbuhan melati adalah:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Spermatophyta
- Subtdivisi: Angiospermae
- Famili: Oleaceae
- Ordo: Oleales
- Kelas: Dicotyledonae
- Genus: Jasminum
- Spesies: Jasimnum Sambac (L) W. Ait
Dalam hal budidaya, tanaman melati yang umum dibudidayakan diantaranya melati putih, melati gambir dan Star Jasmine. Untuk cara budidaya juga bisa dikatakan cukuplah mudah, dimana kalian bisa menanamnya langsung di pekarang rumah atau di pot dengan pemilihan media tanam yang tepat.
Cara Budidaya Melati
Di bagian ini, kita akan membahas langkah-langkah dalam proses budidaya melati. Mulai dari penanaman bibit melati, pemupukan, penyiraman, pemangkasan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Pengetahuan mengenai proses budidaya melati sangat penting agar melati dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Melati adalah tanaman hias yang populer di Indonesia. Ada berbagai jenis melati yang dikenal, seperti melati putih, melati jepang, dan melati merah. Setiap jenis melati memiliki keistimewaannya sendiri yang membuatnya diminati oleh penggemar tanaman hias. Misalnya, melati putih memiliki aroma yang harum dan digunakan dalam upacara adat atau sebagai wewangian ruangan.
Budidaya melati memiliki manfaat yang beragam bagi masyarakat. Selain sebagai tanaman hias, melati juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Bunga melati sering digunakan sebagai bahan dasar industri parfum dan kosmetik karena wangi nya yang khas. Selain itu, budidaya melati juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, seperti menjaga kelembapan udara dan mempercantik pemandangan.
Sebelum kita melakukan budidaya melati, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan, mulai dari syarat tumbuh, pembibitan, pengolahan media tanam, proses penanaman, perawatan sampai pemanenan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak alurnya di bawah ini.
1. Syarat Tumbuh
Pertama adalah syarat tumbuh, untuk syarat tumbuh ada beberapa poin disini yang wajib diketahui, diantaranya adalah:
- Curah hujan normal
- Temperatur berkisar 28-36 derajat
- Kelembapan antara 50 – 80%
- Sinar matahari cukup
- Memiliki kandungan tanah subur dan gembur
- Ketinggian dataran tinggi antara 10-1.600 meter di atas permukaan laut dan rendah 600 meter di atas permukaan laut
- Memiliki tingkat keasaman pH 5-7
2. Pembibitan
pada tahap pembibitan, disini juga dibagi menjadi 3 proses, yaitu teknik penyemaian benih, penyiapan tempat semai dan pemeliharaan bibit stek.
Teknik Penyemaian Benih
Disini kalian bisa memasukkan setiap stek 10-15 cm ke dalam media yang telah dipersiapkan. Tutupi permukaan wadah tersebut dengan bungkus plastik transparan guna menjaga kelembapan udara.
Penyiapan Tempat Semai
Lanjutkan dengan menyiapkan wadah berbentuk pot besar, media semai berupa campuran tanah dan pasir bersih. Periksa juga bagian wadah semai dan siapkan lubang kecil sebagai drainase. Isi media ke dalam wadah sampai penuh setidaknya dengan tebal 20-30 cm. Setelah itu bilas media dengan air jernih sampai basah.
Pemeliharaan Bibit Stek
- Penyiraman 1-2 kali continue 1-2 kali sehari.
- Bibit stek wajib dijemur di bawah sinar matahari pagi.
- Stek berakar (umur 1 hingga 23 bulan), tempatkan dalam polybag berisi campuran media tumbuh, tanah, pasir serta pupuk organik (1 : 1 : 1).
- Rawat bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan, dan penyemprotan pestisida dosis rendah) sampai benih berusia 3 bulan.
3. Media Tanam
Untuk tahap budidaya melati berikutnya adalah mempersiapkan media tanam serta pengolahannya. Disini kalian dapat membuka lahan tanam lebih dulu. Bersihkan lahan dari gulma atau batu yang tidak bisa digunakan memudahkan pengolahan tanah. Cangkul atau bajak tanah sedalam 30-40 cm sampai tanah menjadi gembur lalu biarkan mengering selama 15 hari.
Setelah itu, buat bedengan dengan lebar 100 sama 120 cm dengan tinggi 30-40 cm berjarak 40-60 cm serta panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Lakukan pengapuran dengan menggunakan kapur Kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3) 2}, kapur bakar (kapur api, CaO) / kapur hidrat (kapur terhidrasi, {Ca (OH OH) 2). Adapun fungsi pengapuran tanah asam yaitu untuk menyesuaikan pH, meningkatkan nilai tanah serta menambahkan elemen Ca dan Mg.
Kemudian lakukan pemupukan pada permukaan tanah tersebut. Aduk rata dengan lapisan tanah paling atas. Isi lubang tanam 1-3 cm dengan pupuk kandang dengan dosis pupuk 10-30 ton/hektar. Lubang tanam berukuran 40x40x40 cm berjarak antara lubang 1 dengan lubang lainnya 100 sampai 150 cm. Persiapan tanah bisa dilakukan pada musim kemarau atau 1-2 bulan sebelum musim hujan tiba.
4. Penanaman
Lakukan penanaman di setiap area tanam yang telah dipersiapkan dengan jarak tanam 1 x 1,5 meter. Jangan lupa juga menambahkan pupuk dasar seperti Agrovit, Stratos atau lainnya. Lakukan juga pembuatan lubang tanam agar nantinya akar dapat bersentuhan langsung dengan air tanah.
5. Perawatan
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati tentu membutuhkan pasokan air yang cukup. Untuk itu, lakukan penyiraman 1-2 setiap hari sampai tanaman berumur 1 bulan. Metode penyiraman adalah dengan menyiram tanaman sampai tanah di area sekitar akar menjadi lembap. Lanjutkan dengan pemupukan, penyiangan, penyulaman sampai pemangkasan.
6. Pemanenan
Untuk tahap terakhir adalah pemanenan. Tanaman hias melati berbunga dimulai setelah 6 bulan tanam. Pemetikan bunga juga harus dilakukan pagi hari sebelum matahari terlalu panas. Berbicara mengenai segi hasil, kalian dapat memanen setidaknya 750 Kg bunga di tahun pertama ini. Harga jual melati berkisar antar 20.000 sampai Rp 27.000 per kg.
Kesimpulan
Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa budidaya melati merupakan pilihan yang tepat buat kamu yang ingin memiliki tanaman hias yang cantik di rumah. Meski membutuhkan perawatan yang ekstra, tapi hasilnya nggak akan mengecewakan. Kamu bisa menikmati aroma harumnya yang menenangkan dan keindahan bunganya yang memikat hati. Jadi, nggak ada alasan lagi buat nggak mencoba budidaya melati di rumah. Yuk, segera bertani melati dan ramaikan suasana di rumah kamu dengan pesona bunga-bunga indah nan memikat!