Durian Petruk – Durian adalah salah satu buah tropis yang paling populer di Indonesia. Durian juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mengandung vitamin C, potasium, zat besi, dan serat.
Namun, tidak semua durian memiliki kualitas yang sama. Ada beberapa jenis durian yang unggul dan banyak dicari oleh para pecinta durian. Salah satunya adalah durian petruk. Durian petruk adalah varietas durian lokal yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Durian petruk memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi favorit banyak orang.
Apa saja keunggulannya? Bagaimana rasanya? Berapa harganya? Bagaimana cara mendapatkan bibitnya? Bagaimana ciri-ciri pohon dan buahnya? Di mana asal-usulnya? Bagaimana cara menanam dan merawatnya? Semua pertanyaan ini akan kami jawab dalam artikel ini. Simak ulasan lengkap tentang durian petruk dari ilmupot.com berikut ini.
Keunggulan Durian Petruk
Varietas buah yang satu ini memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya berbeda dari jenis durian lainnya. Berikut adalah beberapa keunggulan durian petruk yang perlu Anda ketahui:
- Rasanya yang legit, lezat, manis dan sedikit pahit. Buah ini memiliki daging buah yang agak tebal, berwarna kuning, bertekstur agak lembek, berserat halus dan bijinya kecil. Rasa buah ini sangat cocok untuk lidah orang Indonesia yang menyukai rasa manis dan pahit yang seimbang.
- Varietas durian ini termasuk jenis durian yang cepat berbuah dan berbuah banyak. Durian petruk bisa berbuah setiap tahun, bahkan ada yang bisa berbuah dua kali dalam setahun dan bisa berbuah di dataran rendah, sehingga cocok untuk ditanam di berbagai wilayah di Indonesia.
- Selain itu memiliki daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit. Durian petruk juga tahan terhadap cuaca ekstrem, seperti kekeringan atau banjir serta mudah beradaptasi dengan kondisi tanah dan iklim yang berbeda-beda.
- Durian petruk juga mudah didapatkan bibitnya, baik dari biji, okulasi, cangkok, maupun stek.
Rasa Durian Petruk
Durian petruk memiliki rasa yang khas, yaitu manis dan sedikit pahit. Rasa manisnya berasal dari kadar gula yang tinggi, yaitu sekitar 18-20%. Rasa pahitnya berasal dari senyawa sulfur yang terkandung dalam daging buahnya.
Rasanya ini sangat cocok untuk lidah orang Indonesia yang menyukai rasa manis dan pahit yang seimbang. Rasanya ini juga bisa memberikan sensasi yang menyegarkan dan mengenyangkan.
Rasanya juga bisa bervariasi, tergantung dari kematangan, ukuran, dan jenis kelamin buahnya. Durian petruk yang matang memiliki rasa yang lebih manis dan lembut, sedangkan yang setengah matang memiliki rasa yang lebih pahit dan keras.
Durian petruk yang besar memiliki rasa yang lebih tajam dan kuat, sedangkan yang kecil memiliki rasa yang lebih lembut dan halus.
Harga Durian Petruk
Berbicara harga jenis durian yang satu ini adalah salah satu hal yang membuatnya terjangkau bagi banyak orang. Durian petruk memiliki harga yang bervariasi, tergantung dari kualitas, ukuran, dan musimnya. Namun, secara umum, harga durian petruk berkisar antara Rp 25.000-Rp 50.000 per kilogram.
Berbeda halnya dengan beberapa jenis durian termahal seperti montong, musangking, atau durian pelangi. Harga di pasar tradisional bisa mencapai Rp 15.000-Rp 20.000 per kilogram, tergantung dari ketersediaan dan permintaan.
Harganya juga dipengaruhi oleh musimnya. Pada musim panen, biasanya berlangsung dari bulan November hingga Februari. Pada musim ini, harganya cenderung lebih murah, karena pasokannya melimpah. Namun, pada musim kemarau, harganya cenderung lebih mahal, karena pasokannya berkurang.
Bibit Durian Petruk
Bibit durian petruk bisa didapatkan dari beberapa cara, yaitu dari biji, okulasi, cangkok, atau stek. Berikut penjelasan singkat tentang tata mendapatkan bibitnya.
1. Biji
Bijinya bisa didapatkan dari buah yang sudah matang. Biji tersebut nantinya bisa disemai di dalam pot atau langsung di tanah. Nah, akan berkecambah dalam waktu sekitar 2-3 minggu. Bijinya memiliki kelebihan yaitu mudah didapatkan dan murah. Namun, bijinya juga memiliki kekurangan yaitu lama berbuah dan tidak menjamin kualitas buahnya.
2. Okulasi
Okulasi adalah cara menggabungkan batang bawah (rootstock) dari pohon lain dengan batang atas (scion) dari pohonnya. Okulasi bisa dilakukan dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih. Okulasi memiliki kelebihan yaitu cepat berbuah dan menjamin kualitas buahnya. Namun, okulasi juga memiliki kekurangan yaitu sulit dilakukan dan membutuhkan bibit yang berkualitas.
3. Cangkok
Cangkok adalah cara memotong cabang pohon yang sudah berbuah dan mengikatnya dengan tanah yang dibungkus dengan plastik. Cangkok bisa dilakukan dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih.
Cangkok memiliki kelebihan yaitu mudah dilakukan dan menjamin kualitas buahnya. Namun, cangkok juga memiliki kekurangan yaitu lama tumbuh dan membutuhkan cabang yang sehat.
4. Stek
Stek adalah cara memotong batang pohon yang sudah berbuah dan menancapkannya ke dalam tanah. Stek bisa dilakukan dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih.
Stek memiliki kelebihan yaitu cepat tumbuh dan menjamin kualitas buahnya. Namun, stek juga memiliki kekurangan yaitu sulit akar dan membutuhkan batang yang kuat.
Ciri-Ciri Pohon dan Buah Durian Petruk
Durian petruk memiliki ciri-ciri yang khas dan berbeda dari durian lainnya. Ciri-ciri tersebut membuatnya memiliki cita rasa yang unik dan menarik. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang ciri-ciri buah unggulan asal Jepara yang memiliki cita rasa unik.
1. Bentuk Buah Lonjong dengan Ujung Runcing
Salah satu ciri-ciri yang paling mudah dikenali adalah bentuk buahnya yang lonjong dengan ujung yang runcing. Bentuk ini berbeda dari durian lainnya yang biasanya berbentuk bulat atau oval.
Bentuk buah lonjong dengan ujung runcing ini membuatnya memiliki kulit yang tipis, sekitar 3 mm saja. Kulitnya juga berwarna hijau kekuningan, yang menandakan bahwa buahnya sudah matang dan siap dikonsumsi.
Bentuk buah lonjong dengan ujung runcing ini juga mempengaruhi jumlah biji yang ada di dalamnya. Buahnya memiliki biji yang sedikit, berkisar antara 5-10 biji sempurna per buah. Biji ini memiliki kulit yang tipis dan mudah dikupas.
Bijinya juga memiliki rasa yang manis dan gurih, sehingga tidak perlu dibuang.
2. Daging Buah Tebal, Berwarna Kuning, dan Berserat Halus
Ciri-ciri yang kedua adalah daging buahnya yang tebal, berwarna kuning, dan berserat halus. Daging buahnya memiliki ketebalan sekitar 2-3 cm, yang menunjukkan bahwa buahnya memiliki kandungan air yang rendah.
Dagingnya berwarna kuning, yang merupakan salah satu indikator kualitas durian. Warna kuning ini menunjukkan buah ini memiliki kandungan karotenoid yang tinggi, yang merupakan senyawa antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Daging buah durian petruk juga memiliki tekstur yang lembut dan berserat halus. Tekstur ini membuat durian petruk mudah dikunyah dan ditelan. Daging buah durian petruk juga tidak memiliki rasa pahit atau asam yang mengganggu, melainkan rasa manis yang dominan.
Rasa manis ini berasal dari kandungan gula yang tinggi di dalam daging buah durian petruk, yang mencapai 18-20%. Rasa manis ini juga disertai dengan aroma yang harum dan tidak terlalu menyengat, sehingga tidak membuat eneg.
3. Cita Rasa Manis dan Sedikit Pahit yang Unik
Ciri-ciri yang ketiga adalah cita rasa manis dan sedikit pahit yang unik. Cita rasa ini merupakan hasil dari perpaduan antara kandungan gula, asam, dan senyawa aromatik yang ada di dalam daging buah.
Cita rasa manis dan sedikit pahit ini membuatnya memiliki rasa yang khas dan berbeda dari durian lainnya. Cita rasa ini juga membuatnya menjadi salah satu buah favorit bagi para penikmat durian.
Asal-Usul Durian Petruk
Durian petruk adalah varietas lokal yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Namanya sendiri diambil dari nama salah satu tokoh wayang, yaitu Petruk. Petruk adalah sahabat dari Semar, Gareng, dan Bagong. Petruk dikenal sebagai tokoh yang lucu, cerdas, dan setia.
Menurut cerita, buah durian yang satu ini pertama kali ditemukan oleh seorang petani di Desa Kedungmalang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Petani tersebut menemukan sebatang pohon durian yang tumbuh liar di hutan.
Pohon durian tersebut memiliki buah yang besar, berduri panjang, dan berbau sangat menyengat. Petani tersebut penasaran dengan rasa buah durian tersebut, lalu memetiknya dan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, petani tersebut membuka buah durian tersebut dengan hati-hati. Ia terkejut melihat daging buah durian tersebut yang berwarna kuning, tebal, dan berserat halus.
Ia mencicipi daging buah durian tersebut dan merasakan sensasi rasa yang luar biasa. Daging buah durian tersebut memiliki rasa yang manis dan sedikit pahit, serta aroma yang khas.
Petani tersebut sangat senang dengan temuannya dan membagikan buah durian tersebut kepada tetangga dan kerabatnya. Semua orang yang mencicipi buah durian tersebut merasa kagum dan puas.
Mereka menamai buah tersebut dengan nama durian petruk, karena bentuknya yang mirip dengan hidungnya yang panjang dan bengkok. Sejak saat itu, durian ini menjadi buah yang banyak dicari dan dibudidayakan oleh masyarakat Jepara.
Durian petruk juga menyebar ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah, seperti Kudus, Pati, Demak, Grobogan, dan Blora. Durian petruk juga menjadi salah satu produk unggulan dan ciri khas dari Jepara.
Cara Menanam dan Merawat Durian Petruk
Durian petruk adalah jenis yang mudah ditanam dan dirawat dan bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan laut. Berikut adalah beberapa langkah cara menanam pohon dan merawatnya.
1. Persiapan lahan
Lahan yang akan ditanami harus dibersihkan dari rumput, semak, dan pohon-pohon lain yang mengganggu. Lahan juga harus digemburkan dan dibuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 60 x 60 x 60 cm.
Lubang tanam harus diberi pupuk kandang atau kompos sekitar 10-15 kg per lubang. Jarak tanam antara pohon sebaiknya sekitar 8-10 meter.
2. Penanaman bibit
Bibit yang sudah siap tanam bisa ditanam di lubang tanam yang sudah disiapkan. Bibitnya harus ditanam dengan hati-hati, agar akarnya tidak rusak atau patah. Bibit harus ditanam sedalam leher batangnya, agar tidak terjadi pembusukan.
Bibitnya harus disiram dengan air secukupnya, agar tanahnya tidak kering. Bibit durian petruk juga harus diberi naungan, agar tidak terkena sinar matahari langsung.
3. Pemeliharaan
Pohonny harus dirawat dengan baik, agar tumbuh sehat dan berbuah lebat. Pohon harus disiram dengan air secara rutin, terutama pada musim kemarau.
Usahakan pohon harus diberi pupuk anorganik, seperti NPK, urea, atau TSP, sekitar 2-3 kali dalam setahun. Pohonnya juga harus dipangkas, agar cabangnya tidak terlalu rapat dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Pohon juga harus dilindungi dari hama dan penyakit, seperti ulat, kutu, jamur, atau bakteri, dengan menggunakan pestisida atau fungisida yang sesuai.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Anda bisa menanam dan merawatnya dengan mudah dan berhasil. Anda bisa menikmati buahnya yang lezat dan berkualitas dalam waktu sekitar 4-5 tahun setelah penanaman.
Kesimpulan
Durian petruk bisa ditanam dengan menggunakan biji, okulasi, cangkok, atau stek. Durian petruk harus dirawat dengan baik, dengan menyiram, memupuk, memangkas, dan melindungi dari hama dan penyakit.
Demikianlah ulasan lengkap tentang durian petruk yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang buah durian yang unggul ini. Selamat mencoba dan menikmatinya!