Jenis Durian yang Cocok di Daerah Panas – Durian adalah buah yang sangat populer di Indonesia. Banyak orang yang menyukai rasanya yang manis, lembut, dan harum. Namun, tidak semua daerah di Indonesia cocok untuk menanam durian.
Durian adalah tanaman yang berasal dari hutan tropis, yang membutuhkan suhu, kelembapan, dan curah hujan yang tinggi. Jika Anda kering tinggal di daerah yang panas dan, Anda mungkin mengira bahwa Anda tidak bisa menanam durian di halaman rumah Anda.
Namun, jangan khawatir, karena ada beberapa jenis durian yang cocok untuk ditanam di daerah panas. Dengan mengetahui jenis durian yang tepat, serta cara menanam dan merawatnya dengan baik, Anda bisa menikmati buah durian yang lezat dan segar dari pohon Anda sendiri.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang jenis durian yang cocok untuk ditanam di daerah panas, serta tips dan trik untuk menanamnya dengan sukses.
Jenis Durian yang Cocok untuk Ditanam di Daerah Panas
Seperti yang telah disebutkan oleh ilmupot. com sebelumnya, durian adalah tanaman buah yang berasal dari hutan tropis, yang membutuhkan suhu, kelembapan, dan curah hujan yang tinggi. Jika Anda tinggal di daerah yang panas dan kering, Anda mungkin mengira bahwa Anda tidak bisa menanam durian di halaman rumah Anda.
Namun, sebenarnya ada beberapa jenis durian yang cocok untuk ditanam di daerah panas. Beberapa jenis durian yang cocok untuk ditanam di daerah panas antara lain:
1. Durian Merah
Durian merah adalah jenis durian yang memiliki daging buah berwarna merah, dan rasa yang manis dan sedikit asam. Durian merah bisa tumbuh di daerah yang panas, asalkan mendapatkan cukup air dan pupuk. Durian merah juga bisa berbuah sepanjang tahun, dan memiliki daya tahan yang baik terhadap hama dan penyakit.
2. Durian Montong
Durian montong adalah jenis durian yang paling populer di Indonesia. Durian montong memiliki daging buah berwarna kuning, dan rasa yang sangat manis dan lembut.
Durian montong bisa tumbuh di daerah yang panas, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari dan angin. Durian montong juga bisa berbuah dua kali dalam setahun, dan memiliki ukuran buah yang besar dan berat.
3. Durian Ochee
Durian ochee adalah jenis durian yang berasal dari Thailand. Durian ochee memiliki daging buah berwarna putih, dan rasa yang manis dan harum.
Durian ochee bisa tumbuh di daerah yang panas, asalkan mendapatkan cukup air dan pupuk. Durian ochee juga bisa berbuah sepanjang tahun, dan memiliki ukuran buah yang kecil dan ringan.
4. Durian Bawor
Durian bawor adalah jenis durian yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Durian bawor adalah hasil persilangan antara durian montong dan durian petruk.
Durian bawor memiliki daging buah berwarna kuning, dan rasa yang manis dan lembut. Durian bawor bisa tumbuh di daerah yang panas, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari dan angin.
Durian bawor juga bisa berbuah dua kali dalam setahun, dan memiliki ukuran buah yang besar dan berat.
Cara Menanam Durian di Daerah Panas
Jika Anda sudah memilih jenis durian yang cocok untuk ditanam di daerah panas, langkah selanjutnya adalah menanamnya dengan cara yang benar. Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk menanam durian di daerah panas dengan sukses:
Persiapan Lahan
Sebelum menanam durian, Anda harus mempersiapkan lahan terlebih dahulu. Anda harus membersihkan lahan dari gulma, batu, dan sampah. Anda juga harus menggemburkan tanah dengan menggunakan cangkul atau bajak.
Selain itu, Anda harus menambahkan bahan organik, seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau, ke dalam tanah. Bahan organik akan membantu meningkatkan kesuburan, aerasi, dan drainase tanah.
Anda juga harus membuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 1 x 1 x 1 meter, dengan jarak antara lubang sekitar 10 meter.
Pemilihan Bibit
Setelah lahan siap, Anda harus memilih bibit durian yang berkualitas. Anda bisa membeli bibit durian dari penjual yang terpercaya, atau Anda bisa membuat bibit sendiri dengan cara menyemaikan biji durian, atau mencangkok pohon durian.
Bibit durian yang baik harus memiliki akar yang kuat, batang yang lurus, dan daun yang sehat. Anda juga harus memilih bibit durian yang sesuai dengan jenis durian yang Anda inginkan.
Anda bisa mengecek label atau tanda pada bibit durian untuk mengetahui jenisnya.
Penanaman Bibit
Setelah bibit durian siap, Anda bisa menanamnya di lubang yang sudah Anda buat. Anda harus melepaskan bibit durian dari polybag atau pot dengan hati-hati, agar tidak merusak akar.
Anda juga harus membersihkan sebagian tanah yang menempel pada akar, agar akar bisa beradaptasi dengan tanah baru. Anda harus menanam bibit durian dengan posisi tegak, dan menimbunnya dengan tanah sampai sebatas leher akar.
Anda juga harus menekan tanah dengan tangan, agar tidak ada udara yang terperangkap di dalam tanah. Setelah itu, Anda harus menyiram bibit durian dengan air secukupnya, dan menutupinya dengan jerami atau daun kering, agar tidak terkena sinar matahari langsung.
Pemeliharaan Tanaman
Setelah menanam bibit durian, Anda harus merawatnya dengan baik, agar bisa tumbuh subur dan berbuah lebat. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk merawat tanaman durian:
- Penyiraman
Anda harus menyiram tanaman durian secara rutin, terutama pada musim kemarau. Penyiraman yang cukup akan membantu tanaman durian mendapatkan air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembungaan.
Anda bisa menyiram tanaman durian dengan menggunakan selang, ember, atau sprinkler. Anda harus menyiram tanaman durian pada pagi atau sore hari, agar air tidak menguap dengan cepat.
Anda juga harus menghindari menyiram tanaman durian pada saat siang hari, agar tidak menyebabkan luka bakar pada daun dan buah. Jumlah air yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi tanah dan cuaca.
Secara umum, Anda bisa menyiram tanaman durian sebanyak 2-3 kali dalam seminggu, dengan volume air sekitar 20-30 liter per tanaman.
- Pemupukan
Anda harus memupuk tanaman durian secara berkala, terutama pada saat tanaman durian mulai berbunga dan berbuah. Pemupukan yang tepat akan membantu tanaman durian mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi buah.
Anda bisa memupuk tanaman durian dengan menggunakan pupuk organik, seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau, atau pupuk anorganik, seperti urea, TSP, atau KCl. Anda harus memupuk tanaman durian dengan dosis dan waktu yang sesuai dengan jenis dan usia tanaman.
Secara umum, Anda bisa memupuk tanaman durian sebanyak 3-4 kali dalam setahun, dengan dosis sekitar 1-2 kg per tanaman. Anda harus menyebar pupuk di sekitar batang tanaman, dan menggali sedikit tanah untuk menutupnya.
Anda juga harus menyiram tanaman durian setelah memupuk, agar pupuk larut dan terserap oleh akar.
- Penyulaman
Anda harus menyulam tanaman durian secara rutin, terutama pada saat tanaman durian mulai berbuah. Penyulaman adalah kegiatan membuang sebagian bunga atau buah yang tidak sehat, rusak, atau berlebihan.
Penyulaman yang baik akan membantu tanaman durian menghemat energi dan nutrisi, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas buah. Anda bisa menyulam tanaman durian dengan menggunakan gunting, pisau, atau tangan.
Anda harus menyulam tanaman durian dengan hati-hati, agar tidak merusak bunga atau buah yang masih baik. Anda juga harus membuang bunga atau buah yang terserang hama atau penyakit, agar tidak menular ke bunga atau buah yang lain.
Secara umum, Anda bisa menyulam tanaman durian sebanyak 2-3 kali dalam setahun, dengan jumlah bunga atau buah yang dibuang sekitar 20-30% dari total bunga atau buah yang ada.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Anda harus mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman durian, terutama pada saat tanaman durian mulai berbunga dan berbuah. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman durian bisa menyebabkan kerusakan, penurunan kualitas, atau bahkan kematian tanaman.
Beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman durian antara lain:
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman durian adalah ulat, kutu, tungau, lalat buah, dan tikus. Hama-hama ini bisa merusak daun, bunga, atau buah tanaman durian, serta mengurangi hasil panen.
Anda bisa mengendalikan hama dengan menggunakan metode mekanis, biologis, atau kimia. Metode mekanis adalah dengan membersihkan lahan dari sumber hama, memasang jebakan atau perangkap, atau memetik hama dengan tangan.
Metode biologis adalah dengan memanfaatkan musuh alami hama, seperti burung, serangga, atau cacing. Metode kimia adalah dengan menyemprot tanaman durian dengan pestisida, seperti insektisida, akarisida, atau rodentisida.
Anda harus menggunakan pestisida dengan dosis dan cara yang sesuai dengan petunjuk, agar tidak merusak lingkungan atau kesehatan manusia.
Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman durian adalah busuk batang, busuk buah, antraknosa, dan layu bakteri. Penyakit-penyakit ini bisa merusak batang, daun, bunga, atau buah tanaman durian, serta mengurangi hasil panen.
Anda bisa mengendalikan penyakit dengan menggunakan metode pencegahan, pengobatan, atau pemberantasan. Metode pencegahan adalah dengan menjaga kebersihan lahan, memilih bibit yang sehat, memupuk dan menyiram tanaman durian dengan cukup, serta menyulam tanaman durian dengan baik.
Metode pengobatan adalah dengan menyemprot tanaman durian dengan fungisida, bakterisida, atau antibiotik, jika tanaman durian sudah terinfeksi penyakit. Metode pemberantasan adalah dengan memotong atau membakar bagian tanaman durian yang sudah terinfeksi penyakit, agar tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain.