Perbedaan Buah Buni dan Buah Salam – Buah buni dan buah salam adalah dua jenis buah yang sering ditemukan di Indonesia. Kedua buah ini memiliki bentuk, warna, dan rasa yang berbeda, namun juga memiliki beberapa kesamaan.
Apakah kalian tahu apa saja perbedaan dan persamaan antara buah buni dan buah salam? Apakah kalian tahu manfaat dan khasiat dari masing-masing buah ini? Apakah kalian tahu cara mengolah dan menyimpan keduanya yang benar?
Kami akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang perbedaan buah buni dan buah salam, mulai dari ciri-ciri fisik, kandungan nutrisi, manfaat kesehatan, hingga tips memilih, mengolah, dan menyimpannya.
Jadi, simak artikel ilmupot.com ini untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dan berguna tentang perbedaan buah buni dan buah salam.
Apa itu Buah Buni dan Buah Salam?
Sebelum kita membahas perbedaan keduanya, kita perlu tahu dulu apa itu buah buni dan buah salam. Keduanya adalah buah yang berasal dari tanaman yang berbeda, namun masih termasuk dalam keluarga yang sama, yaitu Myrtaceae. Keduanya juga memiliki nama ilmiah yang berbeda, yaitu Antidesma bunius untuk buah buni, dan Syzygium polyanthum untuk buah salam.
1. Buah Buni
Buah buni adalah buah yang berasal dari tanaman buni, yang merupakan tanaman semak atau pohon kecil yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Buah buni memiliki bentuk bulat, berukuran kecil, dan berwarna hijau muda saat muda, kemudian berubah menjadi merah, ungu, atau hitam saat matang.
Buah buni memiliki rasa yang asam, manis, dan sepat, serta mengandung biji yang keras dan berwarna hitam. Buah buni biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar, dijadikan selai, sirup, minuman, atau campuran es buah.
Buah buni juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengobati diare, disentri, demam, batuk, radang tenggorokan, dan lain-lain.
2. Buah Salam
Buah salam adalah buah yang berasal dari tanaman salam, yang merupakan tanaman pohon yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Buah salam memiliki bentuk lonjong, berukuran sedang, dan berwarna hijau saat muda, kemudian berubah menjadi merah atau cokelat saat matang.
Buah salam memiliki rasa yang hambar, pahit, dan sedikit berbau, serta mengandung biji yang besar dan berwarna cokelat. Buah salam biasanya tidak dikonsumsi dalam bentuk segar, melainkan dijadikan bumbu masak, seperti untuk membuat rendang, gulai, soto, atau sayur asem.
Buah salam juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengobati diabetes, hipertensi, kolesterol, asam urat, dan lain-lain.
Apa Saja Perbedaan Buah Buni dan Buah Salam?
Setelah kita mengetahui apa itu kedua buah ini, kita bisa melihat bahwa ada beberapa perbedaan yang mencolok antara kedua buah ini. Berikut adalah beberapa perbedaan buah ini yang perlu kalian ketahui:
1. Perbedaan Bentuk dan Ukuran
Keduanya memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Buah buni berbentuk bulat, sedangkan buah salam berbentuk lonjong.
Buahnya berukuran kecil, sekitar 1-2 cm, sedangkan buah salam berukuran sedang, sekitar 3-5 cm. Buah buni biasanya tumbuh bergerombol di ranting, sedangkan buah salam biasanya tumbuh tunggal atau berpasangan di ketiak daun.
2. Perbedaan Warna dan Rasa
Keduanya memiliki warna dan rasa yang berbeda. Buni berwarna hijau muda saat muda, kemudian berubah menjadi merah, ungu, atau hitam saat matang, sedangkan buah salam berwarna hijau saat muda, kemudian berubah menjadi merah atau cokelat saat matang.
Buah buni memiliki rasa yang asam, manis, dan sepat, sedangkan buah salam memiliki rasa yang hambar, pahit, dan sedikit berbau.
3. Perbedaan Kandungan Nutrisi
Kedua buah ini memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Buah buni mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, fosfor, zat besi, dan antioksidan, sedangkan buah salam mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium, magnesium, kalium, dan flavonoid.
Buah buni memiliki kandungan air yang tinggi, sekitar 80%, sedangkan buah salam memiliki kandungan air yang rendah, sekitar 50%. Buah buni memiliki kandungan gula yang tinggi, sekitar 15%, sedangkan buah salam memiliki kandungan gula yang rendah, sekitar 5%.
4. Perbedaan Manfaat Kesehatan
Keduanya memiliki manfaat kesehatan yang berbeda. Buah buni bermanfaat untuk obat diare, disentri, demam, batuk, radang tenggorokan, sariawan, bisul, luka, dan infeksi kulit, sedangkan buah salam bermanfaat untuk mengobati diabetes, hipertensi, kolesterol, asam urat, rematik, sakit gigi, dan infeksi saluran kemih.
Buah buni juga bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, memperkuat sistem imun, dan mencegah anemia, sedangkan buah salam juga bermanfaat untuk meningkatkan pencernaan, menghilangkan bau mulut, dan mencegah kanker.
Tips Memilih, Mengolah, dan Menyimpan Buah Buni dan Buah Salam
Nah, untuk memilih kedua buah ini ada beberapa tips dalam cara memilih, mengolah, dan menyimpan yang berbeda. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti untuk mendapatkan buah yang berkualitas, lezat, dan tahan lama:
1. Tips Memilih
- Pilih buah buni yang berwarna merah, ungu, atau hitam, yang menandakan bahwa buah buni sudah matang dan manis. Hindari buah buni yang berwarna hijau, yang menandakan bahwa buah buni masih muda dan asam.
- Pilih buah buni yang berukuran besar, padat, dan berat, yang menandakan bahwa buah buni memiliki banyak daging dan air. Hindari buah buni yang berukuran kecil, lembek, dan ringan, yang menandakan bahwa buah buni memiliki banyak biji dan sedikit daging dan air.
- Pilih buah buni yang memiliki kulit yang halus, bersih, dan utuh, tanpa ada luka, bercak, atau jamur. Hindari buah buni yang memiliki kulit yang kasar, kotor, atau rusak, yang menandakan bahwa buah buni sudah busuk atau terinfeksi.
- Pilih buah salam yang berwarna merah atau cokelat, yang menandakan bahwa buah salam sudah matang dan beraroma. Hindari buah salam yang berwarna hijau, yang menandakan bahwa buah salam masih muda dan hambar.
- Pilih buah salam yang berukuran sedang, kencang, dan berat, yang menandakan bahwa buah salam memiliki banyak daging dan biji. Hindari buah salam yang berukuran besar, lembek, dan ringan, yang menandakan bahwa buah salam memiliki sedikit daging dan banyak udara.
- Pilih buah salam yang memiliki kulit yang halus, bersih, dan utuh, tanpa ada luka, bercak, atau jamur. Hindari buah salam yang memiliki kulit yang kasar, kotor, atau rusak, yang menandakan bahwa buah salam sudah busuk atau terinfeksi.
2. Tips Mengolah
- Cuci buah dengan air mengalir, lalu tiriskan. Buang tangkai, daun, atau kotoran yang menempel pada buah.
- Potong buah buni menjadi dua bagian, lalu keluarkan bijinya dengan hati-hati. Biji buah buni dapat menyebabkan sakit perut jika tertelan. Anda dapat membiarkan kulit buah buni tetap menempel pada dagingnya, atau mengupasnya terlebih dahulu jika Anda ingin menghilangkan rasa sepatnya.
- Potong buah salam menjadi dua bagian, lalu keluarkan bijinya dengan hati-hati. Biji buah salam tidak dapat dimakan, dan hanya digunakan sebagai bumbu masak. Anda dapat membiarkan kulit buah salam tetap menempel pada dagingnya, atau mengupasnya terlebih dahulu jika Anda ingin mengurangi rasa pahitnya.
- Anda dapat mengonsumsi buah buni dalam bentuk segar, atau mengolahnya menjadi selai, sirup, minuman, atau campuran es buah. Anda dapat menambahkan gula, madu, atau pemanis lainnya untuk menambah rasa manis buah buni. Anda juga dapat mencampurkan buah buni dengan buah-buah lain, seperti pisang, apel, atau jeruk, untuk menambah rasa dan nutrisi buah buni.
- Anda dapat mengonsumsi buah salam sebagai bumbu masak, atau mengolahnya menjadi teh, minyak, atau ekstrak. Anda dapat menambahkan garam, gula, atau bumbu lainnya untuk menambah rasa dan aroma buah salam. Anda juga dapat mencampurkan buah salam dengan bahan-bahan lain, seperti daging, sayur, atau santan, untuk menambah rasa dan nutrisi buah salam.
3. Tips Menyimpan
- Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap, seperti lemari es, kulkas, atau freezer. Hindari menyimpannya di tempat yang panas, lembab, atau terkena sinar matahari langsung, yang dapat mempercepat proses pematangan dan pembusukannya.
- Bungkus dengan kertas, plastik, atau wadah kedap udara, untuk mencegahnya terkontaminasi dengan udara, debu, atau bakteri. Hindari menyimpan tanpa pembungkus, yang dapat menyebabkan buah mengering, menghitam, atau berjamur.
- Keduanya dapat bertahan selama 3-5 hari jika disimpan di suhu ruang, selama 1-2 minggu jika disimpan di lemari es, dan selama 3-6 bulan jika disimpan di freezer. Jangan menyimpan lebih lama dari batas waktu yang ditentukan, karena dapat menurunkan kualitas, rasa, dan khasiat nya.
Kesimpulan
Kedua jenis buah ini sering ditemukan di Indonesia. Kedua buah ini memiliki perbedaan dan persamaan yang menarik untuk diketahui.
Keduanya juga memiliki banyak manfaat kesehatan, nutrisi, dan kegunaan, baik sebagai makanan, minuman, obat, atau bumbu. Selain itu juga dapat diolah menjadi berbagai resep masakan yang lezat dan sehat.